Foto : (Sebelah Kiri) Ketua Forum Kerja Penyuluh (Tengah) Kepala Kemenag Kab. Pangandaran (Kanan) Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kab. Pangandaran |
Cijulang INMAS Kemenag (Andri)
- Seksi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran
menggelar bimbingan teknis orientasi kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) bagi Penyuluh Agama Isam Fungsional dan Non PNS
Tahun 2017, Kamis (27/7) di Islamic Center Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
Dalam sambutannya sekaligus sebagai
narasumber, Kankemenag menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara
kegiatan itu, selain itu Kankemenag menegaskan kepada para Penyuluh untuk
meningkatkan kinerjanya sebagai tugas bimbingan kepada umat dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Terimakasih kepada panitia
peyelenggara mudah-mudahan kegiatan ini sebagai wujud untuk meningkatkan kualitias
Penyuluhan dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta menyebarkan segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa
agama Agama Islam.”
Dihadapan para Penyuluh Agama Kankemenag
meyampaikan bahwa tugas Penyuluh bukan tugas yang ringan apalagi di era sekarang ini tantangan
profesi Penyuluh Agama Islam semakin kompleks.
“Menjadi penyuluh bukan tugas
yang ringan, karena penyuluh terus berhadapan dengan masyarakat dengan berbagai
persoalan dan tantangan, tantangan profesi penyuluh agama pada era modern
sekarang ini semakin kompleks. tantangan berat yang dihadapi oleh penyuluh
agama saat ini yaitu, perubahan perilaku masyarakat akibat dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berkembangnya wacana islam yang fundamentalis dan
radikal di satu sisi serta Islam liberal di sisi yang lain, dan tantangan dalam
mengatasi problem moralitas dan karakter bangsa Indonesia. Ungkap Kankemenag
“Selain itu, penyuluh agama juga
dihadapkan pada tantangan yang berkaitan dengan pembenahan moralitas bangsa
Indonesia: HIV/AIDS, perusakan lingkungan dan perilaku seks bebas di kalangan
pelajar dan mahasiswa.
Untuk meningkatkan kompetensi
yang dimiliki para Penyuluh Agama Islam Kankemenag berharap adanya revitalisasi
bagi Penyuluh Agama Islam.
“Kegiatan seperti ini sangat
diperlukan seperti pelatihan secara berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan
dan pelatihan diarahkan untuk penguatan kompetensi dan keterampilan yang
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pada era modern sekarang ini. Para
penyuluh agama tidak hanya mampu menguasai ilmu-ilmu agama saja, melainkan
perlu mengetahui ilmu-ilmu lain yang dapat membantu para penyuluh agama dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan umat.
“Penyuluh agama harus memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas tentang Islam baik yang menyangkut akidah,
syari’ah maupun muamalah yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami dan
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial serta memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi. “
Kankemenag menambahkan, Maka
Penyuluh harus punya kompetensi metodologis dan kompetensi Sosial agar Penyuluh
Agama Islam dalam memberikan bimbingan kepada umat dalam rangka pembinaan
mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menyebarkan segala
aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Tutur Kankemenag.
Peserta dalam kegiatan ini
berjumlah 32 orang 17 orang Penyuluh Agama Islam Fungsional dan PNS dan 13
penyuluh Non PNS dan dan 2 orang staf Bimas Islam.
Kontributor : Andri (Bimas)
Editor : Titim (Bimas)
Foto Grafer : Abil